Anak Perantau (a.k.a Anak Pejuang)

Anak perantau di musim raya
Mukanya lesu hatinya pilu
riangnya kurang wajahnya sayu
hanya selalu dia membisu

sekali sekala bertanya pada ibunya
muram wajahnya penuh kesedihan
di manakah ayah tak kunjung tiba
bukankah hari ini hari raya
bukankah hari ini hari raya?

Diam ibunya menahan rasa
sambil merenung anaknya sayu
air matanya mula berlenang
menitis titis di atas pangku

hairan anaknya mengapa ibu begitu
apakah mungkin simpati padaku?
maafkanku ibu kucium tanganmu
pengampunanmu penawar sedihku
pengampunanmu penawar sedihku

padamu Allah aku berserah
memohon restu dan bantuanmu
bilakah masanya akan tiba
hari gemilang di bumi indah

biar kesepian menyelubungiku
dalam penantian kepulangan ayahku
anak perantau tetap setia
walaupun ayah nun jauh di mata
walaupun ayah nun jauh di mata

-kumpulan mawaddah-